help poors and save souls !!!

help the poors and save the souls !!!

2018 some the poors told their stories : some the poors detain in the social houses , have free food free drink free bath free sleep , 30 people sleep together in each room , but can not go out , life without freedom , for 1 month 2 months 3 months 5 months 7 months 10 months 12 months more !!! some the poors died in the social houses !!!

governments detain the poors for the beauty of the cities and for the convenience of the citizens and for the fame of the country !!!

not wise system to solve the poors by detain the poors  !!!

detain the poors = life without freedom = against human rights !!!

governments must help the poors but governments must not detain the poors !!!

governments must create the small towns for the poors life in freedom beside the big cities !!!

important help the poors but more important save the souls !!!


Pendeta Edhie Sapto

Kesaksian Edhie Sapto dari Pembunuh menjadi Pendeta

https://star777diary.blogspot.com/2018/08/pendeta-edhie-sapto.html

Nama saya Edhie Sapto. Pekerjaan saya dahulu adalah pembunuh bayaran. Orang bilang saya adalah pembunuh berdarah dingin. Membunuh bagi saya adalah tindakan yang biasa saja, saya tidak mempunyai rasa takut. Selain membunuh saya mempunyai usaha lain yaitu usaha ganja yang saya ambil dari Aceh.

Kejahatan Edhie Sapto dimulai sejak ia kanak-kanak.

Sejak SD saya sudah lepas dari keluarga, saya kost di Yogya. Karena di lingkungan saya orang-orangnya "semacam itu' akhirnya saya mulai belajar merokok, mulai belajar mengisap ganja. Saya juga mulai disuruh-suruh oleh mereka. Dengan cara seperti itu saya sudah terdidik oleh mereka.

Penjara tidak berarti apa-apa bagi Edhie.

Saya masuk penjara sudah tujuh kali. Ada beberapa kali saya terlibat kasus pembunuhan, sedang yang lainnya adalah kasus penganiayaan. Saya bisa bebas karena saya "main uang'.

Saya dulu berpikir kalau saya melakukan tindak kejahatan jangan tanggung-tanggung. Kalau saya mencuri mungkin saya tidak pernah akan ditakuti atau disegani oleh orang, tapi kalau saya membunuh maka orang akan tahu siapa saya, mereka akan takut pada saya.

Edhie Sapto juga tidak mengenal arti pertemanan.

Tahun 1983 saya mempunyai masalah dengan teman. Dia menjual barang saya, kemudian waktu saya meminta bagian saya, dia tidak memberikannya. Saya waktu itu sudah berpikir, jika hak saya tidak diberi maka orang itu akan saya "habisi'.

Waktu saya bertemu dengannya di Lampung, saya tanya pada teman saya itu tentang keadaannya. Saya juga tanya apakah ada "barang' yang akan masuk. Teman saya ini mengatakan, "Iya, ada barang yang akan masuk". Saya minta malam itu untuk bertemu dengannya sebelum dia mengambil "barang'. Saya berjanji bertemu dia jam delapan malam. Saya sendiri sudah merencanakan untuk membunuh dia. Saya pikir orang seperti ini tidak bisa dibiarkan, dia harus "dihabisi'.

Rekan Edhie tidak pernah menduga tentang malam itu.

Waktu malam dia datang. Dari jarak kira-kira sepuluh meter saya tanya pada dia, "Kamu sudah siap?". Waktu dia mengatakan "ya', saya langsung mengarahkan pistol dan menembaknya. Saya lalu memastikan tembakan saya dengan mengeksekusinya dari dekat.

Kembali Edhie harus berurusan dengan hukum.

Saya pikir saya bisa mengurus hukuman saya seperti yang biasa saya lakukan. Waktu itu saya minta tolong pada teman-teman untuk mengurus karena saya punya rumah, punya kendaraan yang bisa dijual. Ternyata waktu naik banding, mereka menjual rumah, menjual kendaraan saya tetapi mereka tidak mengurus saya. Uang saya habis dipakai judi oleh mereka. Waktu banding saya turun, hukuman saya malah naik menjadi sembilan tahun. Saya memang sudah putus asa saat itu. Tidak ada jalan lain ke mana saya akan meminta pertolongan.

Saya memang orang yang kadangkala merasa kesepian. Teman-teman saya sering menghindar karena saya orang yang keras. Saya orang yang tidak banyak bicara, yang bicara biasanya adalah tangan saya. Itulah sebabnya teman-teman menjauhi saya. Dan waktu saya kesepian saya kadang pergi ke ibadah gereja di dalam penjara.

Dalam satu ibadah Tuhan menjamah hati Edhie.

Tapi di saat saya putus asa, saya teringat satu ayat Firman Tuhan. Di sana dikatakan Yesus mengundang pada setiap orang yang letih lesu dan berbeban berat untuk datang kepadaNya untuk mendapatkan kelegaan. Hamba Tuhan mengatakan bahwa siapa saja datang pada Tuhan maka Dia akan tolong.

Waktu malamnya saya membaca Alkitab di sel penjara, saya menemukan bahwa ternyata ada seorang pribadi yang amat peduli pada saya. Walau orang tua, keluarga, teman-teman tidak peduli pada saya ternyata tetap ada pribadi yang peduli dan setia pada saya. Saya merasakan bahwa saya adalah manusia yang berdosa, saya membutuhkan pengampunan, saya merasakan bahwa Tuhan itu mengasihi saya.

Saya orangnya tidak suka menangis. Dipukul polisi, dipukul petugas sekalipun saya tidak pernah menangis. Tapi waktu malam itu saya menangis. Saya merasakan betapa Tuhan mengasihi saya. Hati saya hancur. Itulah yang membuat saya tidak bisa menyangkali Tuhan lagi. Saya harus menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat saya.

Edhie mengundang Tuhan masuk dalam hatinya.

Waktu itulah saya merasakan sukacita, saya merasakan damai sejahtera. Saya merasakan keyakinan bahwa jika saya bebas dari penjara, saya tidak perlu takut. Sekalipun ditembak penembak misterius saya tetap mempunyai jaminan keselamatan.

Edhie Sapto bebas pada 24 Agustus 1984 setelah menerima putusan kasasi. Ia menerima hukuman satu tahun dan enam bulan ditambah remisi 3 bulan karena telah menjadi seorang narapidana teladan. Setelah keluar dari penjara Edhie aktif dalam pelayanan ke berbagai daerah.

Rekan Edhie selama di penjara, Robby Pical terheran-heran dengan perubahan yang dialami Eddie, mantan pembunuh berdarah dingin yang dikenal dingin dan sadis.

Kami berdua sama-sama masuk dalam penjara Cipinang. Bapak Edhie Sapto adalah salah seorang penjahat berat dimana saya ditahan di seberang sel dia. Saya mengenal Edhie Sapto sebagai orang yang sadis, bertemperamen tinggi. Dia bisa membunuh setiap orang yang "mendekati' dia. Dia tidak pernah bisa didekati selama di penjara. Tapi ketika saya berjumpa kembali dengannya pada tahun 1984, saya melihat ada perubahan total dalam dirinya. Saya sampai bingung, "Kenapa Edhie Sapto bisa berubah begini? Edhie, kok kamu sekarang bisa lembut? Kok kamu sekarang bisa tersenyum? Dulu kamu tidak bisa tersenyum, dulu kamu tidak bisa mengedipkan mata pada orang lain?"

Edhie Sapto lalu berkata pada saya, *"Hanya ada satu yang bisa mengubah saya yaitu waktu saya berjumpa dengan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus yang merubah karakter saya, Dia yang merangkul saya. Tuhan Yesus yang menjamah saya dan kini saya hidup baru bersama dengan Tuhan Yesus."*

Edhie kini adalah seorang hamba Tuhan.

Orang mungkin tidak pernah mengenal saya. Orang mungkin hanya mengetahui saya dari luarnya saja. Mereka tidak tahu hati saya, seburuk apa hati saya, tetapi Tuhanlah yang menyelidiki hati. Saya boleh dijamah oleh tangan kasihNya, hidup saya boleh diubahkan, bahkan saya boleh diselamatkan. Saya hanya berfikir dengan apa saya bisa membalas kebaikan Tuhan, kecuali saya harus mengabdikan diri saya pada Tuhan. (Kisah ini telah ditayangkan 13 Mei 2011 dalam acara Solusi di SCTV).

Sumber Kesaksian : Edhie Sapto

https://www.jawaban.com/read/article/id/2011/05/13/76/070816202929/Si-Pencabut-Nyawa

Ev Yusak Tjipto melihat surga

Kesaksian Ev Yusak Tjipto Purnomo dibawa TUHAN YESUS melihat surga

http://star777diary.blogspot.com/2018/08/ev-yusak-tjipto-melihat-surga.html

Suatu saat saya ikut dalam kebaktian di Gereja Isa Almasih jemaat Pringgading Semarang, ketika itu Pdt. Tan Hok Tjoan mengatakan, "Jika saudara percaya kepada Yesus Kristus, maka Yesus menyediakan tempat di Sorga bagi kita. Saudara dan saya akan masuk Sorga."

Mendengar kalimat itu saya tidak langsung mengaminkan: justru saya mempunyai rencana akan menanyai pendeta itu setelah khotbah, apakah dia pernah melihat Sorga. Ini adalah sifat pemberontak saya waktu masih muda. Saya memang tidak mudah menerima isi khotbah. Tetapi Tuhan segera mengingatkan saya dengan mengatakan, "Anak nakal!”

Tuhan membela pendeta itu karena pendeta itu hanya memberitakan isi Alkitab, jadi tidak melakukan kesalahan. Tetapi Tuhan segera perintahkan saya, "Ikut Aku, sekarang juga." Saya bertanya, "Ikut ke mana?" "Katanya kamu mau melihat sorga?" tanya Tuhan. "Saya hanya bertanya apakah pendeta itu sudah melihat Sorga. Bukan saya yang ingin melihat." Tuhan tidak menjawab lagi tetapi langsung membawa saya. Saya tahu betul tubuh saya tertinggal di kursi gereja itu dan hanya roh serta jiwa (pikiran) saya yang dibawa.

Dalam waktu singkat saya dibawa ke Firdaus. Luar biasa, terangnya jauh lebih terang dibandingkan matahari, beberapa ratus kali tetapi tidak silau dan tidak panas, bahkan terasa sejuk melebihi sejuknya mesin pendingin. Menurut Tuhan, itu adalah terang dari diri-Nya sendiri, karena damai sejahtera yang Tuhan berikan tidak seperti damai sejahtera yang bisa diberikan orang lain (di dunia).

Rumput di Taman Firdaus itu pun sangat mengagumkan, seperti karpet tebal. Bila diinjak ambles namun setelah itu pulih kembali dan rumput pun kemudian bersorak "haleluYA". Jadi dimana-mana semua memuji Tuhan. Tidaklah heran jika Tuhan mengatakan, "Mengucaplah syukur dalam segala perkara." Sebab jika Anda sedang diinjak, itu menunjukkan Anda sedang diproses.

Anehnya ketika di sorga pun sifat mata keranjang saya tetap masih muncul. Ketika berjalan-jalan dengan Yesus di taman itu, Tuhan pun mengetahui jika saya ingin tahu seberapa cantikkah wajah malaikat di Sorga karena kabarnya malaikat itu cantik-cantik.

Tuhan pun segera mengetahui hal itu dan hanya mengatakan, "Di sini tidak ada dosa." Saya pun masih bertanya lagi kepada Tuhan, "Saya berdosa apa Tuhan?" Tuhan menjawab, "Apa yang kamu cari-cari tadi?" Anda tahu bahwa baru memikirkan hal semacam itu saja sudah merupakan dosa! Anda yang masih muda-muda, sadarilah bahwa Anda memiliki banyak pikiran dosa dan banyak ikatan dosa yang harus dilepaskan!

Setelah itu Tuhan menanyakan, "Kamu lihat, apakah semua yang tertulis di dalam Alkitab sama dengan kenyataan di sini? Sekarang kembalilah ke dunia dan saksikan apa yang telah kamu lihat. Jika mereka yang masih di bumi tidak percaya, merekalah yang akan rugi sendiri, namun Aku tidak akan menuntut kamu. Karena kamu sudah lihat sendiri dengan pikiran, jiwa dan rohmu."

Lalu saya disuruh kembali ke dunia, tapi saya tidak mau, karena saya sudah merasakan enaknya di sorga. Tuhan mengingatkan, "Tubuhmu masih di gereja. " "Biar," jawab saya. Tetapi Tuhan tetap meminta saya untuk kembali ke dunia. Setengah jam saya diajak Tuhan berjalan-jalan di Sorga. Tuhan meminta saya untuk menceritakannya kepada orang-orang.

Jika Tuhan memilih hamba-hamba-Nya, biarpun saya dikandung oleh ibu saya yang belum Kristen; biarpun saya waktu itu dibuang; biarpun saya cacat; tetapi bila Tuhan mau maka la memilih sejak permulaan dan saya disuruh mengalami segala perkara. Makanya Anda tidak perlu melihat keadaanmu sekarang, Anda tidak perlu pusing. itu jangan dijadikan masalah karena Allah sanggup mengubah kutuk menjadi berkat.

Tuhan pernah menunjukkan kepada saya, seorang konglomerat yang baru bertobat, waktu itu ada sebuah kelas dan saya disuruh mengajar. Saya kaget dan bertanya kepada Tuhan, mengapa konglomerat itu menjadi anak kecil di Sorga? Tuhan menjawab, karena ia baru saja bertobat, sekalipun usianya sudah 60 tahun lebih waktu di dunia.

Jadi sekalipun Anda sudah opa dan oma tetapi jika tidak dewasa rohani maka nanti di Sorga Anda akan menjadi anak kecil. Sebaliknya cucu Anda bila di dunia tingkat rohaninya lebih dewasa maka nanti di Sorga ia akan menjadi lebih besar.

Yang diukur Tuhan bukan usia Anda, tetapi tingkat kerohanian Anda. Yang diukur Tuhan bukanlah berapa tahun Anda menjadi orang Kristen, tetapi Anda berbuah atau tidak. Yang dituntut oleh Tuhan adalah buah-buah roh.

Tuhan tidak akan menanyakan kepada Anda, sudah memenangkan berapa jiwa. Tetapi Anda sudah berbuah atau tidak. Anda tahu bahwa mendapatkan jiwa yang mau bertobat adalah anugerah.

Ketika saya menginjil ke Kalimantan, ada seorang ibu yang sudah menjadi anak Tuhan, tetapi suaminya belum mengenal Yesus. Sampai akhirnya ibu ini berdoa meminta Tuhan untuk membawa suaminya menunjukkan keadaan Sorga agar dia bertobat. Benar juga, suatu sore, roh suami itu dibawa ke Sorga dan ditunjukkan banyak hal tentang Sorga. Orang ini merasa kagum dengan keadaan Sorga. Semua orang di Sorga ternyata mengenal istri dan keluarganya tetapi ternyata tidak mengenal dia, karena dia belum menjadi anak Tuhan.

Jika Anda masuk ke Sorga kelak, semua orang di sana akan mengenal nama Anda dan mereka semua akan beramai-ramai menyambut Anda kelak. Makanya di Alkitab dituliskan, satu orang bertobat, seluruh isi Kerajaan Sorga bersorak-sorai. Dan Anda akan langsung masuk ke tingkat di mana Anda ditempatkan.

Sorga dibagi beberapa tingkat. Sorga tingkat pertama tidak ada apa-apanya. Adanya ribuan rumah2 besar tanpa kamar yang dihuni ribuan orang2 per rumah. Namun ternyata banyak hamba2 Tuhan berada di tempat itu, karena para hamba2 Tuhan umumnya sudah mencuri kemuliaan Tuhan.

Saya juga menyuruh istri saya untuk meminta kepada Tuhan agar ditunjukkan keadaan Sorga. Ini terjadi ketika istri saya hampir meninggal. la juga dibawa ke Sorga dan bertemu rasul Petrus, rasul Yohanes dan kemudian bertemu Yesus. Istri saya mengatakan, ia masih ingat saya, karena saya masih menunggu dia. Kemudian Tuhan berkata, "Ingat, kamu boleh pulang namun kamu jangan kehilangan jiwamu." la balik lagi ke dunia.

Kelak jika Anda berada di tingkat pertama dan mungkin anak Anda berada di tingkat tiga, kalian saling mengetahui, namun kalian tidak bisa langsung bertemu. Bila Anda mau saling kunjung, Anda bisa melakukannya. Bila Anda dari tingkat lebih rendah mau ke Sorga tingkat lebih tinggi, maka Anda akan secara otomatis diberi kerudung karena Sorga tingkat lebih tinggi lebih mulia keadaannya. Anda bisa tidak tahan bila naik ke tingkat Sorga yang lebih tinggi.

Hal ini dibuktikan oleh seseorang yang berada di alam maut, dan ia memprotes, katanya, "Tuhan, kalau Engkau adil, suruhlah saya ke Sorga. Mengapa Engkau taruh aku di tempat yang gelap begini terus?" Tuhan menyuruh malaikatnya untuk membawa orang itu ke Sorga supaya mengetahui bahwa Yesus mengasihi dia. Aku membalas dia. Dan Aku tempatkan ia sesuai dengan perbuatannya. Tempat itu yang paling cocok bagi dia."

Malaikat itu berkata, "Kamu teriak-teriak terus, sekarang kamu dipanggil untuk dibawa ke sorga." Orang ini merasa mendapatkan jawaban dan keadilan. Ternyata orang itu tidak tahan dengan silaunya cahaya di Sorga. Tambah masuk ke dalam ia bertambah tidak tahan. Barulah orang itu merasa adil dengan ditempatkan di alam maut, karena ketika di Sorga seluruh dosa-dosanya menjadi tontonan banyak orang.

Setiap bagian tubuh kita yang sering digunakan untuk berbuat dosa, masing-masing menunjukkan filenya. la merasakan semuanya ditelanjangi, maka akhirnya ia memuji Tuhan maha adil. Karena bila ia ditempatkan di Sorga dan setiap saat melihat dosa-dosa yang pernah dilakukannya, maka itu merupakan penderitaan hebat bagi dia. la kemudian meminta Tuhan untuk mengembalikan dia ke tempat yang paling gelap supaya dosa-dosanya tidak terlihat.

Benar, bahwa sorga memang ada dan saya sudah melihat dan mengalaminya serta bertemu sendiri dengan banyak orang di sana. Dan saya tidak hanya sekali di bawa ke Sorga namun berkali-kali.

"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepada-mu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyedia-kan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. (Yohanes 14:1-3)

Anda tahu bahwa di Sorga banyak tempat dan tidak terbatas. Jika di tingkat pertama Sorga terdapat rumah2 besar untuk banyak orang2 maka di tingkat yang lebih tinggi mulai terdapat rumah2 untuk individu. Semakin tinggi tingkat di Sorga maka perlengkapannya bertambah luar biasa. Suatu saat istri saya diajak Tuhan melihat Sorga tiga kali melihat rumahnya. Waktu itu saya berkata, "Kamu ini kan sudah hampir pulang ke Sorga, coba kamu minta kepada Tuhan untuk menunjukkan rumahmu."

Istri saya bertanya apakah boleh menanyakan hal seperti itu. Saya jawab boleh. Benar juga, akhirnya ia dibawa. Ketika pertama kali dibawa ke Sorga oleh Tuhan, ia malah belum tahu jika yang ditunjukkan adalah rumahnya. Taman di rumah itu besar sekali, di dalamnya terdapat aneka tanaman bunga dan buah. Dan itu sesuai dengan kesukaannya akan bunga dan buah. Dia memang tidak mempedulikan akan rumah besar atau tidak, yang penting mempunyai kebun bunga dan buah.

Di taman depan calon rumah istri saya di Sorga banyak terdapat taman bunga dan buah yang sangat teratur. Semua jenis buah yang paling enak di dunia ada di taman itu. Ini cocok dengan apa yang sudah dituliskan di dalam Alkitab. Tuhan juga menanyakan kepada istri saya, "Cocok tidak dengan apa yang sudah Aku firmankan?"

"Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya; dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana; dan kekayaan dan hormat bangsa-bangsa akan dibawa kepadanya" (Wahyu 21:24-26)

Nanti di Sorga segalanya tersedia dengan komplit dan bisa dinikmati semua tanpa akan kehabisan dan kekurangan. Dan jika Anda tahu, rasa buah di Sorga sungguh luar biasa dan tidak dijumpai di dunia. Harumnya juga luar biasa. Yang ada di sorga bahkan jauh lebih enak dan lebih harum dari segala yang paling enak di dunia. Dan begitu buah itu dipetik langsung muncul lagi yang baru. Segalanya serba kekal di Sorga mulia itu.

Namun di Sorga jangan mencari orang berpakaian aneh-aneh atau warna-warni seperti di dunia, yang ada semuanya mengenakan pakaian kemuliaan dari Allah. Kondisinya sama seperti ketika Adam dan Hawa baru diciptakan oleh Tuhan, mereka juga berpakaian kemuliaan dan tidak terlihat telanjang.

Ketika di Sorga, istri saya juga diajak ke tempat pujian. Orang yang di dunia suka memuji Tuhan, nanti di Sorga juga akan terus memuji Tuhan. Kata istri saya, di Sorga ada tempat yang sangat besar untuk memuji Tuhan. Dan tempat besar itu terbagi-bagi untuk penghuni Sorga sesuai tingkatan keberadaan mereka.

Apakah nama kita bisa terhapus dari Buku Kehidupan? Sekarang Anda sudah percaya kepada Yesus atau belum? sudah tertulis di dalam Kitab Kehidupan atau belum? Jika sudah tertulis, bisa dihapus atau tidak? Bisa saja nama Anda terhapus. Makanya hati-hati. Anda sudah dibaptis dan sudah kepenuhan Roh, tetapi Anda belum tentu masuk sorga bila Anda tidak menjadi pelaku Firman Tuhan.

Sebab tertulis di dalam Alkitab, jika Anda murtad maka akan dicoret dari Kitab Kehidupan. Makanya Anda setiap hari harus peka terhadap dosa, jika Anda peka dan menjadi suci maka Anda pun akan peka dengan Yesus. Maka Anda tidak perlu khawatir lagi, tenang saja, jalan bersama Yesus, membaca firman, lakukan hari demi hari dengan meminta tuntunan Roh Kudus maka Anda akan dituntun untuk melewati keberhasilan demi keberhasilan dan dari kemuliaan menuju kemuliaan. Tidak perlu takut apa pun dengan apa yang sedang Anda alami.

Tahun 1986, ketika saya pelayanan di Surabaya jantung saya kambuh lagi. Kali ini bukan kelumpuhan namun jantung saya seperti diserang lagi. Sepertinya saya hanya sempat bernafas tiga kali dan langsung mati. Saya tahu jika saya sudah mati karena saya sadar bahwa roh saya keluar dari tubuh saya. Kemudian roh saya berteriak kepada Tuhan, "Tuhan saya pulang." Langit langsung terbuka, cahaya Sorga terang luar biasa.

Saya melihat Tuhan Yesus duduk di atas takhta, luar biasa agungnya. Mendengar saya berteriak mau pulang, Yesus hanya tersenyum, dan mengatakan, "Tugasmu belum selesai. Selesaikan dulu tugasmu, nanti pada waktunya Aku yang akan menjemput kamu sendiri."

Tuhan begitu sayang kepada saya. Saya sendiri tidak habis mengerti, sebab orang seperti saya ini tidak ada apa-apanya. "Jatah yang Aku berikan kepadamu belum kamu genapi," kata Tuhan. Saya mengatakan, "Jantung saya sudah berhenti." Pikir saya dengan keadaan seperti itu Tuhan akan mengabulkan saya untuk tetap pulang. Ternyata Tuhan mengatakan, "Tidak masalah."

Tuhan kemudian mengirimkan sinar sebesar satu kelereng. Dan anehnya sinar tersebut dari Sorga sampai di tubuh saya tetap saja besarnya satu kelereng. Kemudian saya dihidupkan lagi oleh Tuhan. Roh saya dimasukkan lagi ke tubuh saya. Jadi sebenarnya mati di dalam Tuhan itu menyenangkan bahkan di dalam Alkitab sudah dituliskan, "Alangkah bahagianya kematian seorang anak Tuhan."

Suatu saat saya dibawa ke Sorga karena istri saya. Ketika istri saya melihat calon rumahnya di Sorga saya merasa iri hati. Semua saudara saya sudah diberi rumah, tetapi calon rumah saya mana? Saya merasa dianaktirikan oleh Tuhan. Tuhan justru menjawab bahwa saya tidak memiliki rumah. "Lho, saya menginjil begini mengapa tidak Kau beri rumah?" tanya saya. "Tidak," jawab Tuhan. Saya menangis, tetapi saya tidak marah kepada Tuhan atau menuntut hak saya.

Setelah itu Tuhan hanya mengatakan, "Kamu mau melihat istana-Ku?" Namun sebelum sampai di istana milik Tuhan, saya melewati beberapa rumah besar yang bagus dan memiliki pekarangan yang luas. Bahkan ada jembatan penghubung yang besar dan lebarnya seukuran antar provinsi. Saya heran mengapa ada jembatan yang begitu besar. Tuhan mengatakan bahwa di Sorga tidak ada batasan waktu dan ruang.

Kemudian Tuhan bertanya lagi, "Yusak, bagaimana lebih enak siapa, yang membangun atau yang menghuni?" Saya jawab, "Tentu saja enak yang menghuni karena yang membangun belum tentu akan menghuni."

Ternyata kemudian Tuhan mengatakan bahwa saya tidak akan memiliki rumah sendiri di Sorga tetapi saya akan tinggal bersama Yesus di istana-Nya. Karena dikatakan oleh Tuhan, selama saya di dunia ini selalu mengatakan saya adalah hamba-Nya. Maka saya akan selalu tinggal bersama Tuan. Jadi kamu akan tinggal bersama dengan Aku."

Kemudian saya mengatakan kepada Tuhan, bila apa yang saya lihat itu memang benar maka saya meminta konfirmasi agar Tuhan juga menyatakan kepada hamba Tuhan yang lain bahwa saya kelak akan tinggal bersama dengan Tuhan. Benar juga, suatu ketika saya berjumpa dengan seorang hamba Tuhan. Ia mengatakan bahwa saya adalah hamba yang disayang Tuhan. Ia mengatakan bahwa saya kelak akan tinggal bersama dengan Tuhan. Penglihatan itu diberikan ketika hamba Tuhan itu diberi kesempatan mengunjungi Sorga dan di sana ia melihat saya tinggal bersama Yesus di istana-Nya.

Kemudian saya bertanya, "Mengapa Tuhan memilih orang seperti saya yang modelnya seperti ini?" "Kamu tahu, memang tidak ada yang baik di dalam dirimu. Kenajisan dan kekotoranmu luar biasa. Tetapi hanya ada satu yang baik di dalam dirimu, kamu setia. Itulah kelebihanmu, kamu setia terhadap Aku. Itulah sebabnya Aku sayang pada kamu, Aku ambil kamu karena kamu setia."

Setiap Anda mempunyai kelebihan sendiri-sendiri. Tidak perlu khawatir, Tuhan akan memakai kelebihan Anda untuk rencana-Nya supaya kemuliaan-Nya dinyatakan dalam kehidupan Anda dan saya. Anda dan saya adalah bagian dari tubuh Kristus. Anda dapat memuliakan nama Tuhan karena Anda menggenapkan rencana Allah. Tidak perlu takut karena nama Anda sudah tercantum di dalam Kerajaan Sorga.

Ada tiga tanda di bumi yakni darah, air dan roh. Anda harus dibaptis dengan air, Anda harus kepenuhan Roh dan Anda harus ditebus oleh darah Yesus. bagaimana Anda bisa ditebus? Yaitu dengan bertobat. Tanpa pertobatan tidaklah mungkin selamat.

Anda memeriksa diri Anda sendiri masing-masing. Anda tidak perlu memandang Anda dari gereja mana, yang penting Anda mengetahui akan kebenaran itu. Jadi bila Anda sebenarnya sudah dijatah oleh Tuhan di Sorga tingkat tertentu, dan kemudian diberi tugas oleh Tuhan yang bisa Anda selesaikan waktu di dunia maka Tuhan akan menaikkan Anda ke tempat yang lebih tinggi waktu di surga, tapi jika Anda tidak hidup menurut kehendak Tuhan waktu di dunia maka Tuhan akan menurunkan Anda ke tempat yang lebih rendah waktu di surga.

jika Anda sudah di Sorga nanti, Anda tidak akan bisa naik tingkat. Di Sorga segalanya sudah kekal, jika Anda berada di tingkat satu surga, tidak mungkin untuk bisa pindah ke tingkat lain surga. Jika Anda berkeinginan untuk naik tingkat, maka Anda harus membayar di dunia. Maka dari itu Anda harus berlomba untuk mencapai kedudukan di Sorga.

Anda beruntung menjadi orang Kristen sebab apa yang dituliskan di dalam Alkitab adalah benar dan tentu terjadi, saya sudah menyaksikannya sendiri. Dan Tuhan mengatakan seperti apa yang sudah dinubuatkan oleh Nabi Yoel, "Orang-orang tua akan bermimpi dan anak-anak muda akan mendapatkan penglihatan." Apa yang sudah saya alami juga bisa Anda alami, supaya kemuliaan Tuhan menjadi nyata.

http://yehudaministry.blogspot.com/2012/01/tentang-ev-drg-yusak-tjipto-purnomo.html

SCHOOL OF THE PROPHETS

SCHOOL OF THE PROPHETS

29 Aug ~ 4 Sep 2018 Singapore

Prophet Sadhu Sundar Selvaraj

http://star777diary.blogspot.com/2018/08/school-of-prophets.html


Kesaksian Delia Knox




22 Tahun Lumpuh Di Kursi Roda Disembuhkan TUHAN YESUS

Kesaksian Delia Knox

“Ada banyak hal yang tidak saya ingat secara spesifik, tetapi saya tahu ini: kendaraan itu terbalik dan mereka berusaha mengeluarkan saya dan ada musik yang bermain di kepala saya,” kata Delia Knox tentang hari ketika dia terlibat dalam kecelakaan yang mengancam jiwa.

Pada Hari Natal yang bersalju pada tahun 1987, Delia berada di mobil bersama saudara perempuan dan saudara iparnya ketika mereka ditabrak oleh seorang pengemudi mabuk. “Saya setengah sadar, dan kemudian saya pingsan, jadi kemudian saya sadar di rumah sakit,” katanya.

Meskipun yang lain lolos dengan luka ringan, kecelakaan itu membuat Delia lumpuh dari pinggang ke bawah. Dokter mengatakan kepadanya bahwa dia mungkin akan sebatas pada kursi roda sepanjang sisa hidupnya. Dia berkata, “Dari sana, saya melalui kehidupan,” Apa yang harus saya lakukan sekarang? Kemana saya harus pergi dari sini?”

Delia bertekad untuk menjalani hidupnya. Sebagai seorang penyanyi injil yang ulung, ia melanjutkan pekerjaannya dalam pelayanan musik, tetapi hidupnya sulit. “Saya terus pergi dan bernyanyi, dan akan memaksakan diri ke mana pun saya pergi, ke kamar kecil atau kamar mandi, atau ke mana pun, dan saya akan menyeret diri ke dalam mobil. Itu adalah salah satu dari hal-hal di mana Anda selalu harus menyeret diri dan harus memaksakan diri.”

Delia percaya Tuhan akan menyembuhkannya, karena orang-orang terus berdoa untuknya, tetapi setelah satu dekade berlalu tanpa perubahan, dia mulai kehilangan harapan. “Saya tidak suka pergi ke altar, karena setiap kali saya pergi ke suatu tempat, layanan itu akan berubah menjadi layanan penyembuhan, dan seseorang akan mencoba menarik saya keluar dari kursi,” katanya. “Saya telah jatuh, jatuh, dan menjatuhkan diri, dan membalik ke titik di mana saya seperti, saya tidak bisa melalui itu lagi.”

Ketika menghadiri konferensi Kristen, ia dipikat oleh salah satu pembicara, Bishop Levy Knox. “Sangat luar biasa karena dia tidak melihat kursi roda. Dia melihat di luar kursi roda.”

Bishop Knox kemudian menjadi suaminya, dan sumber inspirasi utama untuk Delia. Dia berkata, “Saya ingat dia membawa saya di depan cermin di rumah, dan menahan saya dan hanya berkata, ‘Saya ingin kamu melihat diri kamu berdiri. Dia akan membawaku dan menari denganku. Kaki saya akan menjuntai, dia akan membawa saya berkeliling ruangan. Dia adalah orang yang terus berusaha untuk menaruh harapan dan keyakinan pada saya untuk berpikir di luar ini, meskipun ada saat-saat ketika saya frustrasi tentang hal itu.”

Pada tahun 2010 Delia telah berada di kursi roda selama lebih dari 22 tahun. Pada bulan Agustus, dia dan suaminya menghadiri konferensi yang diselenggarakan oleh penginjil Nathan Morris. “Penginjil itu bangun dan dia mulai berbicara tentang penyembuhan. Seandainya saya tahu itu adalah pelayanan penyembuhan, saya harus jujur, saya tidak akan pernah pergi,” katanya.

Delia berada di depan gereja bersama suaminya ketika Pastor Morris mulai berdoa untuknya. “Di sini saya dikurung selama 22 ½ tahun di kursi roda ini, dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, saya menemukan diri saya berpikir bahwa sesuatu bisa saja terjadi, benar-benar terjadi,” katanya tentang momen perubahan hidup. “Saya mengatakan kepada mereka ‘saya pikir saya merasakan sesuatu di kaki saya.’ ”

Sewaktu Pastor Morris berdoa untuknya, dia berkata, “Kuasa Tuhan ada di seluruh saudari ini sekarang. Dia biasanya tidak memiliki perasaan tetapi sekarang, dia bisa merasakan tangan kita di kakinya. ”

Delia menambahkan, “Saya harus mendapatkan inti dari itu, dan hati dari itu.” … “Apakah Anda bersedia mempertaruhkan harga diri Anda dan mengambil langkah iman, bahkan jika Anda jatuh?” Dengan bantuan suaminya, Delia perlahan bangkit. Dia kemudian tersandung dan duduk kembali, berjuang untuk menghilangkan keraguan yang membanjiri pikirannya.

Delia menambahkan, “Saya ingat kata-kata yang dia doakan, … ‘Biarkan iman muncul dalam wanita Allah ini.’ Dalam Ibrani 11, iman ada saat ini – itu berdiri di antara dua istilah sekarang – sekarang iman adalah — dan sebagai Saya duduk di sana, saat kemarahan yang benar datang ke dalam diri saya, kemarahan yang benar datang ke dalam diri saya. Dan saya hanya berkata kepada mereka, ‘Beribadah saja, sembah saja, sembah saja, karena saya ingin menenggelamkan segala sesuatu yang sedang terjadi. Hanya ibadah, ibadah, ibadah.'”

Kemudian ketika suaminya dan Pastor Morris membantunya bangkit kembali, dia mengambil beberapa langkah sendiri. Saat jemaat bernyanyi dan berdoa, Delia mengejutkan orang banyak ketika dia mulai berjalan di sekitar gereja. “Orang lumpuh akan mengatakan kepadamu bahwa kamu bisa bergerak di pinggulmu.” Jadi saya berpikir, ‘Apakah saya bergerak di pinggulku?’ Saya baru saja mulai menggerakkan lututku ke atas dan ke bawah dan saya mulai memantul di lututku. Itu seperti kebangkitan bahwa ‘Ini benar-benar terjadi,’ katanya.

Suaminya ingat saat itu: “Ketika dia mulai mengambil langkah-langkah itu, dan mulai berjalan, itu seperti Firman yang telah berbicara – melihat Firman, mendengar Firman – dan sekarang manifestasi dari janji-janji Tuhan, adalah terpenuhi tepat di depan mata kita,” katanya. “Itu fenomenal. Itu mengubah hidup bagi kita.”

Selama beberapa minggu berikutnya, dia mengatakan Tuhan mulai menguatkan kakinya. Beberapa minggu kemudian, Delia berjalan di depan jemaatnya sendiri untuk pertama kalinya.

Hari ini, dia sering memimpin ibadah di Living Word Christian Church, di mana suaminya adalah pendeta. Dia juga menari dengan dia setiap ada kesempatan yang didapatnya.

“Mukjizat itu adalah perjalanan. Itu bukan saatnya. Ini adalah perjalanan untuk mengenali siapa Tuhan itu. Jika Dia tidak menyembuhkan saya, saya masih akan mendorong untuk mencari wajah-Nya,” katanya. “Karena ini bukan tentang penyembuhan – ini tentang perjalanan mengetahui bahwa Tuhan ada untuk kita.”
—- Demikian kesaksian Delia Knox

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. – (Matius 7:7)

Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. – (Yohanes 14:6)

Salam kasih dan persahabatan. Tetap semangat dan saling mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

http://star777diary.blogspot.com/2018/07/kesaksian-delia-knox.html

Sumber info dari:
https://kesaksiansegalabangsa.net/menarik/mujizat/22-tahun-lumpuh-di-kursi-roda-disembuhkan-yesus-delia-knox

my photos 10000 views google maps

my photos 10000 views google maps

http://star777diary.blogspot.com/2018/07/my-photos-10000-views-google-maps.html