Luke 16:19-31

Luke 16:19-31 The Rich and The Poor

Lukas 16:19-31 Orang Kaya dan Orang Miskin

http://star777diary.blogspot.com/2018/09/luke-1619-31.html

GOD IS LOVE !!! why GOD not help the poor ???

GOD IS LOVE !!! why GOD not give food to the poor ???

GOD IS LOVE !!! why GOD not give house to the poor ???

GOD IS LOVE !!! why GOD let the poor suffer ???

GOD IS LOVE !!! why GOD let the poor died ???

the poor to heaven !!!

the rich to hell !!!

http://en.m.wikipedia.org/wiki/Rich_man_and_Lazarus

TUHAN MAHA KASIH !!! mengapa TUHAN tidak tolong orang miskin ???

TUHAN MAHA KASIH !!! mengapa TUHAN tidak kasih makanan kepada orang miskin ???

TUHAN MAHA KASIH !!! mengapa TUHAN tidak kasih rumah kepada orang miskin ???

TUHAN MAHA KASIH !!! mengapa TUHAN membiarkan orang miskin derita ???

TUHAN MAHA KASIH !!! mengapa TUHAN membiarkan orang miskin mati ???

orang miskin ke surga !!!

orang kaya ke neraka !!!

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Perumpamaan_orang_kaya_dan_Lazarus_yang_miskin

Bisnis Online Dropship

Bisnis Online Dropship

Dropship = Marketing Online = Sales Online = sistem penjualan barang secara online , tidak perlu modal besar , tidak perlu stok barang , tidak perlu packing barang , tidak perlu kirim barang . Dropship beda Reseller .

Reseller = harus punya modal besar untuk beli dulu barang dari supplier kemudian baru jual barang kepada pembeli , harus stok barang , harus packing barang , harus kirim barang . Reseller beda Dropship .

...

http://star777diary.blogspot.com/2018/08/bisnis-online-dropship.html

http://www.maxmanroe.com/bisnis-dropship.html

http://gmsusantotutorial.com/daftar-reseller-toko-online.pdf

JESUS MINISTRIES CONFERENCE



JESUS MINISTRIES
LAST DAYS PROPHETIC CONFERENCE

9-11 September 2018 Singapore

Remember ... Moses II Conference

Speakers: Sadhu Sundar Selvaraj and Rev. Dr Steven Francis

Venue: Harvest Care Centre (Level 2 Auditorium)
165 Sims Ave, Singapore 387606
Nearest MRT Station: Aljunied (EW9)

Time: 9 Sept - 6:30PM - 10:30PM
10-11 Sept - 9:00AM - 10:30PM

Day Sessions (Registration required)
Night Session (Free Admission)

Registration Fee:
Single: S$150 | S$120*
Couple: S$130 | S$110*
Group of 10: S$120 | S$100*

* Early Bird Rate Ends on 20 August 2018

If you sign up for 10 or more, kindly attached their registration on a separate sheet.

CLOSING DATE: 1 September 2018 | Registration fee is NON- REFUNDABLE

Conference enquiry, please contact
Jesus Ministries (Singapore office)
Tel: +65-6848 9303 / 7
Email: jmsg@jesusministries.org

http://star777diary.blogspot.com/2018/08/jesus-ministries-conference.html

http://www.jesusministries.org/itinerary.php

DONATION TO HELP THE POOR

DONATION TO HELP THE POOR

click link below to give donation in USD to help the poor :

PayPal.Me/STAR888/1

PayPal.Me/STAR888/10

PayPal.Me/STAR888/100

PayPal.Me/STAR888/1000

PayPal.Me/STAR888/10000

PayPal.Me/STAR888/100000

PayPal.Me/STAR888/1000000

help poors and save souls !!!

help the poors and save the souls !!!

2018 some the poors told their stories : some the poors detain in the social houses , have free food free drink free bath free sleep , 30 people sleep together in each room , but can not go out , life without freedom , for 1 month 2 months 3 months 5 months 7 months 10 months 12 months more !!! some the poors died in the social houses !!!

governments detain the poors for the beauty of the cities and for the convenience of the citizens and for the fame of the country !!!

not wise system to solve the poors by detain the poors  !!!

detain the poors = life without freedom = against human rights !!!

governments must help the poors but governments must not detain the poors !!!

governments must create the small towns for the poors life in freedom beside the big cities !!!

important help the poors but more important save the souls !!!


Pendeta Edhie Sapto

Kesaksian Edhie Sapto dari Pembunuh menjadi Pendeta

https://star777diary.blogspot.com/2018/08/pendeta-edhie-sapto.html

Nama saya Edhie Sapto. Pekerjaan saya dahulu adalah pembunuh bayaran. Orang bilang saya adalah pembunuh berdarah dingin. Membunuh bagi saya adalah tindakan yang biasa saja, saya tidak mempunyai rasa takut. Selain membunuh saya mempunyai usaha lain yaitu usaha ganja yang saya ambil dari Aceh.

Kejahatan Edhie Sapto dimulai sejak ia kanak-kanak.

Sejak SD saya sudah lepas dari keluarga, saya kost di Yogya. Karena di lingkungan saya orang-orangnya "semacam itu' akhirnya saya mulai belajar merokok, mulai belajar mengisap ganja. Saya juga mulai disuruh-suruh oleh mereka. Dengan cara seperti itu saya sudah terdidik oleh mereka.

Penjara tidak berarti apa-apa bagi Edhie.

Saya masuk penjara sudah tujuh kali. Ada beberapa kali saya terlibat kasus pembunuhan, sedang yang lainnya adalah kasus penganiayaan. Saya bisa bebas karena saya "main uang'.

Saya dulu berpikir kalau saya melakukan tindak kejahatan jangan tanggung-tanggung. Kalau saya mencuri mungkin saya tidak pernah akan ditakuti atau disegani oleh orang, tapi kalau saya membunuh maka orang akan tahu siapa saya, mereka akan takut pada saya.

Edhie Sapto juga tidak mengenal arti pertemanan.

Tahun 1983 saya mempunyai masalah dengan teman. Dia menjual barang saya, kemudian waktu saya meminta bagian saya, dia tidak memberikannya. Saya waktu itu sudah berpikir, jika hak saya tidak diberi maka orang itu akan saya "habisi'.

Waktu saya bertemu dengannya di Lampung, saya tanya pada teman saya itu tentang keadaannya. Saya juga tanya apakah ada "barang' yang akan masuk. Teman saya ini mengatakan, "Iya, ada barang yang akan masuk". Saya minta malam itu untuk bertemu dengannya sebelum dia mengambil "barang'. Saya berjanji bertemu dia jam delapan malam. Saya sendiri sudah merencanakan untuk membunuh dia. Saya pikir orang seperti ini tidak bisa dibiarkan, dia harus "dihabisi'.

Rekan Edhie tidak pernah menduga tentang malam itu.

Waktu malam dia datang. Dari jarak kira-kira sepuluh meter saya tanya pada dia, "Kamu sudah siap?". Waktu dia mengatakan "ya', saya langsung mengarahkan pistol dan menembaknya. Saya lalu memastikan tembakan saya dengan mengeksekusinya dari dekat.

Kembali Edhie harus berurusan dengan hukum.

Saya pikir saya bisa mengurus hukuman saya seperti yang biasa saya lakukan. Waktu itu saya minta tolong pada teman-teman untuk mengurus karena saya punya rumah, punya kendaraan yang bisa dijual. Ternyata waktu naik banding, mereka menjual rumah, menjual kendaraan saya tetapi mereka tidak mengurus saya. Uang saya habis dipakai judi oleh mereka. Waktu banding saya turun, hukuman saya malah naik menjadi sembilan tahun. Saya memang sudah putus asa saat itu. Tidak ada jalan lain ke mana saya akan meminta pertolongan.

Saya memang orang yang kadangkala merasa kesepian. Teman-teman saya sering menghindar karena saya orang yang keras. Saya orang yang tidak banyak bicara, yang bicara biasanya adalah tangan saya. Itulah sebabnya teman-teman menjauhi saya. Dan waktu saya kesepian saya kadang pergi ke ibadah gereja di dalam penjara.

Dalam satu ibadah Tuhan menjamah hati Edhie.

Tapi di saat saya putus asa, saya teringat satu ayat Firman Tuhan. Di sana dikatakan Yesus mengundang pada setiap orang yang letih lesu dan berbeban berat untuk datang kepadaNya untuk mendapatkan kelegaan. Hamba Tuhan mengatakan bahwa siapa saja datang pada Tuhan maka Dia akan tolong.

Waktu malamnya saya membaca Alkitab di sel penjara, saya menemukan bahwa ternyata ada seorang pribadi yang amat peduli pada saya. Walau orang tua, keluarga, teman-teman tidak peduli pada saya ternyata tetap ada pribadi yang peduli dan setia pada saya. Saya merasakan bahwa saya adalah manusia yang berdosa, saya membutuhkan pengampunan, saya merasakan bahwa Tuhan itu mengasihi saya.

Saya orangnya tidak suka menangis. Dipukul polisi, dipukul petugas sekalipun saya tidak pernah menangis. Tapi waktu malam itu saya menangis. Saya merasakan betapa Tuhan mengasihi saya. Hati saya hancur. Itulah yang membuat saya tidak bisa menyangkali Tuhan lagi. Saya harus menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat saya.

Edhie mengundang Tuhan masuk dalam hatinya.

Waktu itulah saya merasakan sukacita, saya merasakan damai sejahtera. Saya merasakan keyakinan bahwa jika saya bebas dari penjara, saya tidak perlu takut. Sekalipun ditembak penembak misterius saya tetap mempunyai jaminan keselamatan.

Edhie Sapto bebas pada 24 Agustus 1984 setelah menerima putusan kasasi. Ia menerima hukuman satu tahun dan enam bulan ditambah remisi 3 bulan karena telah menjadi seorang narapidana teladan. Setelah keluar dari penjara Edhie aktif dalam pelayanan ke berbagai daerah.

Rekan Edhie selama di penjara, Robby Pical terheran-heran dengan perubahan yang dialami Eddie, mantan pembunuh berdarah dingin yang dikenal dingin dan sadis.

Kami berdua sama-sama masuk dalam penjara Cipinang. Bapak Edhie Sapto adalah salah seorang penjahat berat dimana saya ditahan di seberang sel dia. Saya mengenal Edhie Sapto sebagai orang yang sadis, bertemperamen tinggi. Dia bisa membunuh setiap orang yang "mendekati' dia. Dia tidak pernah bisa didekati selama di penjara. Tapi ketika saya berjumpa kembali dengannya pada tahun 1984, saya melihat ada perubahan total dalam dirinya. Saya sampai bingung, "Kenapa Edhie Sapto bisa berubah begini? Edhie, kok kamu sekarang bisa lembut? Kok kamu sekarang bisa tersenyum? Dulu kamu tidak bisa tersenyum, dulu kamu tidak bisa mengedipkan mata pada orang lain?"

Edhie Sapto lalu berkata pada saya, *"Hanya ada satu yang bisa mengubah saya yaitu waktu saya berjumpa dengan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus yang merubah karakter saya, Dia yang merangkul saya. Tuhan Yesus yang menjamah saya dan kini saya hidup baru bersama dengan Tuhan Yesus."*

Edhie kini adalah seorang hamba Tuhan.

Orang mungkin tidak pernah mengenal saya. Orang mungkin hanya mengetahui saya dari luarnya saja. Mereka tidak tahu hati saya, seburuk apa hati saya, tetapi Tuhanlah yang menyelidiki hati. Saya boleh dijamah oleh tangan kasihNya, hidup saya boleh diubahkan, bahkan saya boleh diselamatkan. Saya hanya berfikir dengan apa saya bisa membalas kebaikan Tuhan, kecuali saya harus mengabdikan diri saya pada Tuhan. (Kisah ini telah ditayangkan 13 Mei 2011 dalam acara Solusi di SCTV).

Sumber Kesaksian : Edhie Sapto

https://www.jawaban.com/read/article/id/2011/05/13/76/070816202929/Si-Pencabut-Nyawa