Pdt Yusak Tjipto Purnomo Selamat Ke Surga
http://star777diary.blogspot.co.id/2016/12/pdt-yusak-tjipto-purnomo-selamat-ke.html?m=1
23 JUNI 2016
Selamat Jalan Engkong Yusak Tjipto Purnomo
Oleh : Joshua Ivan Sudrajat S
Pagi ini ketika saya membuka facebook, satu message masuk menanyakan kebenarannya apakah Engkong Yusak Tjipto Purnomo pulang ke Rumah Bapa di Surga ? Saya berkata setahu saya beliau kesehatannya sangat menurun dan dia tidak hadir di acara bahtera, kemudian di wall facebook bertebaran foto Engkong Yusak Tjipto dengan ucapan Selamat Jalan Pahlawan TUHAN, Pilar Indonesia.
Sejak kepulangan Mak Kiat Nio February 2016, TUHAN ROH KUDUS berbicara kepada saya dan mengingatkan saya tentang kesaksian beliau bahwa dia akan pulang tidak lama setelah kepulangan Istrinya Tercinta Mak Kiat Nio. Belum genap sebulan Mak Kiat Nio pulang, Pdt Petrus Agung Purnomo dipanggil pulang oleh TUHAN, belum genap sebulan Mak Kiat Nio dipanggil pulang.
Kemudian ROH KUDUS berkata kepada saya : “Cari buku-buku yang hamba KU Yusak Tjipto Purnomo yang kamu punya, baca dan pelajari kehidupan nya.” Selama beberapa bulan ini saya belajar, membaca buku-buku Engkong Yusak Tjipto Purnomo, terakhir kemarin saya mempelajari tentang beliau selalu berkomunikasi terus dengan ROH KUDUS. Ia memberikan kesaksian bahwa hidup anak-anak NYA harus selalu bergantung dengan ROH KUDUS, apapun yang akan dikerjakan kita harus tanya sama ROH KUDUS.
Beberapa hari setelah 100 hari dipanggilnya Pdt. Petrus Agung Purnomo, ternyata TUHAN memanggil hamba NYA yang dikasihi NYA untuk melayani NYA di Istana Raja sebagai “jongos NYA” istilah ini dikeluarkan oleh Engkong Yusak Tjipto sendiri. Engkong Yusak Tjipto Purnomo pulang hari ini 23 Juni 2016 pukul 00.30. Sejujurnya ketika saya membaca berita kepulangan Engkong Yusak Tjipto saya menangis dan hati saya sakit dan tidak rela. Saya ingat tulisan teman saya mengenai tahun 2016 ini adalah Tahun Banjir Air Mata, belum genap setahun sudah 3 orang yang dikasihi kita pulang meninggalkan kita.
TUHAN memanggil para pahlawan iman yang dikasihi NYA, saya masih ingat pernyataan TUHAN ketika acara Bahtera di Manado : TUHAN berkata : Jika Hamba KU Yusak Tjipto Purnomo dipanggil pulang ke Surga maka Pilar yang menahan antikris bencana alam tidak ada lagi, maka badai itu akan terjadi atas Indonesia.” Salah satu tanda yang dunia yang pernah disampaikan oleh Engkong Yusak Tjipto dan Maurice Sklar bahwa hamba TUHAN Billy Graham dipanggil pulang maka Antikris akan memunculkan dirinya, saat ini Engkong sudah pulang. Kita siapkan diri dan rapatkan barisan untuk menjadi satu keluarga yang kuat.
Saya banyak belajar dari hidupnya beliau bagaimana dia bergaul dengan ROH KUDUS, ia juga disebut sebagai Gudang Mujizat, ketika dia mengalami kecelakaan sepulang dari doa peperangan di Bekasi, menantunya Evi pulang, dia sendiri mengalami pendarahan di otak dan seharusnya dia koma, dia bisa keluar dari mobil yang ringsek, dia masih bisa menelpon anak-anaknya dan ketika dia dibawa ke rumah sakit, dokternya terheran-heran seharusnya pasien yang mengalami pendarahan di otak, dia akan koma dan otaknya bergeser lima cm akan mengalami amnesia ataupun gila. Dia alami Mujizat TUHAN, hanya dengan menurut perkataan TUHAN, secara manusia ada orang yang sudah menyiapkan pesawat untuk mengangkut Engkong ke Singapura. TUHAN berkata cukup di Indonesia dan bahkan hanya di Rumah Sakit di Bandung. TUHAN itu ajaib, setelah kejadian itu hanya sebulan setengah ia beristirahat setelah itu dia bisa pergi ke pulau-pulau untuk menyampaikan pesan NYA, bahkan sampai ujung timur Indonesia. Papua yang TUHAN cintai dia datang untuk membuka Pintu Gerbang Emas yang ada di Papua.
Dokternya sangat terheran-heran dan berkata kamu memang Gudangnya Mujizat, seharusnya kamu gila dan lupa semuanya tidak bisa menyampaikan Firman TUHAN tetapi kenyataannya kamu langsung memberitakan Injil ke pulau yang jauh. Itulah TUHAN yang ajaib. Dia hanya jongosnya TUHAN.
Banyak diantara orang yang menyebut dia sesat, tidak benar. Dia hanya diam saja dan santai saja. Saya secara pribadi kagum sama dia, sejak saya SMA saya mengenal beliau lewat Persekutuan Doa Ecclesia. Saya mengikuti RC Ecclesia setiap akhir tahun, kotbahnya sangat santai dan penuh canda tawa tetapi setelah itu acara altar call semua anak muda menangis termasuk saya pada waktu itu. Saya mengikuti RC sejak tahun 1991-1995.
Engkong Yusak selalu berkata Keselamatan itu tidak gandeng-gandengan, Belajar Mendengar Suara TUHAN secara pribadi, Berkomunikasi selalu dengan ROH KUDUS setiap saat. Jangan apa kata orang, alami sendiri dengan TUHAN. TUHAN sudah memperlihatkan buah-buah kehidupan dalam hidup Engkong. Dia adalah hamba yang bersahaja, seorang yang rendah hati. Ketika orang mencemooh dia mengenai masalah-masalah yang dia hadapi, dia tetap menyerahkan sama TUHAN.
Engkong Yusak sering mengajarkan kepada kita untuk Percaya sama TUHAN, jangan memakai pengertianmu sendiri, jangan pake logika. Bahkan secara manusia itu mustahil dan tidak masuk akal. Saya adalah salah satu saksi sejarah di Monas, begitu banyak lautan manusia, ratusan ribu orang datang ke Lapangan Monas. Saya bahkan berada dalam salah satu rombongan bus dan mendapat berita ayo doa, urapi bus karena ada sweeping dari salah satu organisasi keagamaan. Puji TUHAN kami memasuki Jakarta tidak terkena sweeping ternyata TUHAN memberikan Shallomnya ketika mereka memasuki Monas, mereka tidak jadi demonstrasi mereka merasakan hati damai sejahtera.
Saya dibagian pembagian Karcis Sembako Murah, memang saat itu sangat banyak orang, saya juga sempat melihat Engkong dan Pak Daniel naik motor menumpang tangan atas stand-stand sembako, setelah kejadian saya baru tahu ternyata sembako yang disediakan hanya untuk 100.000 orang ternyata yang hadir lebih dari 300.000 orang bukan hanya itu saja ternyata roti yang dibagikan berlimpah-limpah sampai rombongan ibu-ibu dari suatu desa membawa roti dan aqua tidak habis-habis selama beberapa hari. Mujizat lima roti dan dua ikan benar-benar terjadi.
TUHAN YESUS terima kasih buat Engkong Yusak Tjipto yang sudah banyak mengajarkan kepada kami mengenai Percaya TUHAN, Bergaul sama TUHAN secara pribadi. Saat ini Tugas beliau sudah selesai di dunia, Kau panggil dia setelah sampai mengantarkan kami anak-anaknya untuk terbang Higher Than Ever. Seperti Anak Burung Rajawali yang dilatih terbang kini kami terbang sendirian bersama Engkau mengatasi badai yang akan kami hadapi.
TUHAN mampukan kami untuk menghadapi semuanya, sesungguhnya kami tidak bisa melakukan apapun tanpa Engkau. TUHAN beri kami jaminan sebab tanpa jaminanMU kami tidak bisa sampai garis akhir.
Selamat Jalan Pilar TUHAN untuk Indonesia dan bangsa-bangsa, Selamat Berjumpa kembali saat kami selesaikan tugas kami di bumi. Terima Kasih Buat Teladanmu buat hidup kami. TUHAN YESUS sangat mengasihimu dan sudah merindukan engkau berada di Istana NYA. Higher Than Ever.
http://joshuaivanministries.blogspot.co.id/2016/06/selamat-jalan-engkong-yusak-tjipto_23.html?m=1
Kesaksian Ibu Oey Kiat Nio Istri Pdt Yusak Tjipto Purnomo
Kesaksian Ibu Oey Kiat Nio Istri Pdt Yusak Tjipto Purnomo
Saya sudah membeli peti mati dan suami saya meminta agar dicat warna jambu. Peti tersebut sudah ada orang Cirebon yang membuat dengan tutup kaca yang indah. Bunga-bunga hiasan sudah ditaruh didalam peti. Semua perlengkapan sudah berdatangan dan lengkap. Foto besar dan nyanyian untuk kebaktian penghiburan pun sudah siap. Bahkan kartu ucapan terima kasih pun sudah tercetak. Semua orang yang harus dihubungi sudah saya catat baik alamat maupun nomor telepon.
Dari cerita yang saudara baca, maka kita akan memiliki gambaran bagaimana seorang ibu Oei Kiat Nio sangat siap untuk dibawa pulang ke surga. Dari buku kumpulan kesaksian perjalanan ke sorga maka saya ingin menulis kisah yang ajaib yang dialami oleh Istri Ev. Drg. Yusak Tjipto Purnomo yang telah mendampingi suaminya sampai sekarang telah menjadi oma.
Mendapat Mimpi
Kisah ini dimulai ketika waktu saya sedang di uji TUHAN, tepatnya waktu saya mau dipanggil pulang oleh TUHAN ke surga. Pergumulan ini berawal ketika pada tanggal 7 januari 1989, anakku Iin lewat suratnya mengabarkan bahwa dia sudah tiga kali berturut-turut bermimpi bahwa saya akan dipanggil pulang oleh TUHAN.
Secara berurutan dalam mimpi itu anakku Iin melihat saya sakit parah, kemudian saya sudah mati dan suami saya mengatakan bahwa saya segera berangkat ke surga. Kemudian anak saya terus menceritakan kepada saya, dia terus berdoa dan bergumul apakah mimpi itu benar-benar pernyataan dari TUHAN atau bukan. Setelah mendapat penyataan-penyataan itu, dia segera memberitahukan kami, agar cepat-cepat memberikan kabar dan bila perlu melalui interlokal agar lebih cepat, sebab dia penasaran sekali.
Namun sebelum itu anakku Iin minta kepada TUHAN, bila memang sudah waktunya saya di panggil pulang TUHAN, maka Iin akan pulang ke Bandung (sebab lin sekolah di DeIf Belanda) dan ia ingin bertemu dahulu untuk bersenang-senang terlebih dahulu dengan saya. Kami sekeluarga berdoa dan bergumul baik secara bersama-sama, perorangan dan masing-masing meminta tanda sendiri-sendiri pada TUHAN.
Minta petunjuk TUHAN
Saya sendiri berdoa, "TUHAN, kalau ini memang pernyataan MU, tolong tunjukkan rumah saya di sorga." Dan malam itu saya bermimpi melihat sebuah rumah yang kosong belum berpenghuni, tidak begitu besar tetapi memiliki pekarangan luas sekali dengan banyak tanaman bunga-bunga. Namun bunga-bunga itu masih pada kuncup. Juga terdapat pepohonan buah-buahan. Tempat duduk di taman itu terbuat dari batu marmer hitam mengkilap, jalannya juga dari marmer. Saya menyangka itu rumah orang kaya di sorga.
Kebun rumah itu begitu luas teratur bahkan bersih dan sangat indah. Misalnya ada sebuah pohon mangga yang di bawahnya dikitari tanaman bunga aneka warna. Demikian tanaman lain berderet rapi menurut jenisnya dan dalam keadaan segar tidak ada daun yang kering. Memang saya mengidam-idamkan memiliki kebun besar seperti itu. Saya waktu mimpi itu tidak menyadari bahwa kelak kebun itu adalah rumah saya.
Ketika saya ingin melihat keadaan rumah itu dari dekat, ternyata ada tetangga yang memakai baju jubah putih melambaikan tangan dan memberikan senyuman ramah sekali. Saya masuk ke rumah itu dari pintu dapur dan perabotannya belum begitu penuh, agak kosong, setelah itu saya terbangun dari mimpi saya.
Karena masing-masing sudah mendapatkan pernyataan sendiri-sendiri maka saya merayakan hari ulang tahun saya sekaligus perpisahan pada tanggal 18 Februari 1989. lin kami undang untuk pulang, saudara-saudara kandung dan saudara-saudara seiman kami undang juga. Pak Yusak berkhotbah sendiri dan ia menguraikan segala pernyataan-pernyataan dan pergumulan keluarga kami.
Ia membawakan Firman dari Kejadian 22 mengenai kepercayaan Abraham diuji oleh TUHAN. Kami sekeluarga menyanyi sambil diiringi anak-anak sendiri.
Saya mulai sakit
Pada tanggal 20 Maret - 18 April 1989 kami diundang untuk melayani di Sydney Australia. Pak Yusak melayani di RC Keluarga Bahagia sedang saya melayani kaum ibu dan Daniel Alexander melayani kaum muda. Pada hari terakhir tinggal kesaksian, saya sudah tidak kuat lagi. Pagi-pagi jam 06.00 saya minta dipulangkan ke rumah adik. Kepala saya terasa pusing sekali seperti banyak jarum yang menusuk. Keadaan udara di daerah RC di pegunungan sangat dingin karena kebetulan sudah musim dingin, maka di rumah dipasang mesin penghangat. Waktu itu pembuluh darah saya sudah mulai pecah.
Pada seluruh badan tiba-tiba muncul bintik-bintik merah seperti demam berdarah. Mata saya buram seperti tertutup selaput. Menurut suami saya, mata saya merah tertutup darah. Suami jadi sibuk menggantikan pakaian saya, sebab peluh telah berubah jadi darah. Baru diganti, setelah seperempat jam sudah basah dengan darah lagi, sehingga harus diganti lagi. Saya jadi teringat akan sejarah TUHAN YESUS di taman Getsemani, "Lalu pergilah YESUS ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid NYA juga mengikuti DIA. Setelah tiba di tempat itu IA berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan." Kemudian IA menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu IA berlutut dan berdoa, kata NYA: "Ya BAPA Ku, jikalau ENGKAU mau, ambillah cawan ini dari pada KU; tetapi bukanlah kehendak KU, melainkan kehendak MU lah yang terjadi.
" Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada NYA untuk memberi kekuatan kepada NYA. IA sangat ketakutan dan makin sungguh-sungguh berdoa. Peluh NYA menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Lalu IA bangkit dari doa NYA dan kembali kepada murid-murid NYA, tetapi IA mendapati mereka sedang tidur. Kata NYA kepada mereka: "Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan." (Lukas 22:39-46)
Di Getsemani TUHAN YESUS berdoa, bergumul, membayangkan penderitaan yang akan ditanggung NYA, via Dolorosa - sampai YESUS mati di kayu salib. Untuk menebus dosa saya dan saudara juga dosa seluruh isi dunia. Betapa beratnya, betapa sakitnya, sampai YESUS sangat ketakutan dan pembuluh-pembuluh rambut NYA pecah, maka peluh NYA bercampur dengan darah - yang bertetesan ke tanah.
Memang darah benar-benar keluar. Itu adalah darah betul, seperti sewaktu saya sakit di Sydney, pembuluh rambut darah saya pecah, seluruh tubuh seperti ditusuk jarum. Rasanya pedih, perih dan kemudian mengeluarkan darah. Rasanya sakit sekali, tetapi saya yakin apa yang dirasakan YESUS jauh lebih berat, sebab saya hanya tiduran dan masih dikelilingi orang-orang yang mengasihi saya.
Menurut dokter penyakit ini jarang didapat. Di antara sepuluh ribu orang baru satu yang pernah terserang penyakit seperti itu. Namanya pengeroposan di pembuluh darah. Tidak ada obatnya. Untuk memperpanjang hidup harus dengan transfusi darah terus. Tidak boleh marah, tidak boleh olah raga, jadi harus istirahat total. Mencegah peredaran darah jangan terlampau cepat, kencang jalannya sehingga dapat menembus dinding pembuluh darah.
Pada saat itu suami saya sempat bertanya pada Garuda Indonesia berapa ongkosnya apabila membawa jenasah ke Indonesia. Mereka menjawab AUSD $ 4,000, tapi prosedurnya sangat sulit karena harus ada visum dari dokter, polisi dan Kedutaan Indonesia dan sebagainya.
Orang yang melihat saya sudah tidak tahan, suami, adik, saudara dan saudari seiman, sedangkan TUHAN YESUS harus menanggung sendiri, ditinggalkan oleh ibu, bapak, saudara dan murid-murid NYA. Selama tiga hari, antara sadar dan tidak sadar saya sepertinya berbicara sebentar kepada suami saya yang dengan penuh kasih menunggui dan mendoakan terus. Saya mendengarkan puji-pujian, kemudian saya merasakan seperti sedang diajak jalan-jalan ke dunia maut.
Diperlihatkan Neraka
Saya merasa kasihan sekali dengan mereka yang berada di alam maut (Hades) itu. Saya melihat laut, airnya deras sekali, di dalamnya banyak manusia, tua dan muda, perempuan dan laki-laki meminta tolong. Saya ingin agar saya dapat meraih mereka, ingin saya tolong. Tetapi di pinggirnya ada seorang wanita cantik, bergaun panjang, merentangkan tangannya, untuk menghalang-halangi saya, matanya begitu tajam dan begitu marahnya melihat saya.
Kemudian saya melihat kuil-kuil seperti di Bali. Para, imamnya memakai jubah putih. Saya berniat menolong manusia-manusia yang diikat dan akan dipersembahkan tetapi saya tidak bisa. Kemudian saya melihat sebuah pohon besar yang tua di tengah jalan, saya tengking dalam nama Yesus agar minggir dari hadapan saya. Pohon itu terbelah menjadi dua dan dari dalamnya keluar seorang tua, bungkuk, jenggotnya sampai di tanah. Masih banyak lagi yang saya lihat namun saya tidak bisa menceritakan satu persatu. Karena saya merasa itu mengerikan, menakutkan, dan kasihan.
Setelah saya lelah, saya berkata kepada TUHAN "TUHAN saya lelah melihat yang seperti itu, saya sekarang ingin melihat yang indah."
Diperlihatkan Surga
Tak lama kemudian pemandangan menjadi berubah. Terlihat taman yang memiliki hamparan rumput hijau dan di tengah-tengahnya ada sebuah bangku putih yang terbalut bulu putih lembut sekali. Bulunya melambailambai, seolah-olah mengundang saya untuk duduk di atasnya. Saya duduk di atasnya dan sangat menyenangkan duduk di situ. Ketika itu saya melihat anak-anak memakai baju putih sedang menari-nari seolah-olah terbang. Saya meniru gerakan anak itu. Ternyata tambah lama tubuh saya terasa semakin ringan dan saya dapat terbang turun naik. Saya merasakan kedamaian dan ketenangan di dalam hati saya. Suasananya seperti siang tetapi tidak panas.
Saya baru bertanya di dalam hati, di mana ruang untuk memuji TUHAN. Tiba-tiba saya sudah berpindah dari tempat itu. Saya masuk ke ruang yang luas sekali di depan sana yang jauh jaraknya. Saya melihat TUHAN duduk di tahta NYA dengan penuh kemuliaan bercahaya sekali sehingga saya tidak dapat melihat wajah NYA. Di kanan berdiri enam orang, di kiri juga enam orang memakai jubah putih panjang. Mereka adalah para Rasul. Kemudian orang yang menyembah Dia berlutut kemudian tegak berdiri dan menyembah lagi sambil berkata: "suci...suci...suci..." kemudian di belakangnya lagi, ada satu kelompok lagi yang berdiri menyanyi dan memakai jubah putih. Mereka menyuarakan sopran I. Kemudian ada satu batas lagi yaitu satu rombongan lagi dan saya masuk dibaris ke 2 no. 4 dari sisi kanan, yaitu barisan sopran II.
Apabila kita masuk ke ruangan itu, maka kita secara otomatis sudah langsung tahu di mana tempatnya. Barisan itu berlapis-lapis sampai ke belakang. Bajunya semua sama, jubah putih panjang, memakai tali di pinggang, leper yang berbentuk bulat, tetapi putihnya tidak sama. Baris yang dekat dengan TUHAN YESUS, lebih putih dan bercahaya atau bersinar, lebih ke belakang lebih suram, bahkan ada yang broken white.
Ada juga yang belum boleh masuk, mereka sedang di luar halaman dan sedang diajari cara memuji (cara menyembah TUHAN).
Sembuh dari sakit dan kembali ke indonesia
Saya sadar kembali dan masih dikelilingi suami, adik-adik dan saudara-saudara seiman. Kami berdoa meminta agar pelayanan selama di Australia dapat diselesaikan dengan baik. Karena suami saya mendahulukan TUHAN lebih dari saya, justru TUHAN menyembuhkan saya. Berangsur-angsur saya sembuh total sampai sekarang dan dapat kembali ke Indonesia.
Kemudian kami kembali ke Indonesia. Sesampainya di Indonesia kami memperoleh pernyataan-pernyataan lagi. Saya bermimpi ada sebuah pesta pernikahan, saya yang menjadi pengantinnya. Saya harus siap jam 08.00 pagi. Saya berkata persiapan saya kurang dan tak mungkin selesai, mengapa harus pagi-pagi benar. Saya minta diundur setengah jam. Saya diperbolehkan, tetapi tidak boleh melewati jam 09.00 karena waktunya sudah menjadi giliran orang lain.
Diberi tahu TUHAN bahwa saya mau dijemput TUHAN pulang ke surga
Kami sekeluarga bergumul dan berdoa, demikian juga saudara-saudara seiman baik yang dari Bandung maupun dari luar Bandung. Pernyataan-pernyataan pun berdatangan kembali, ada yang melihat saya dengan gaun pengantin yang indah berwarna putih berkilauan kebirubiruan. Ada yang melihat saya dijemput kereta, keretanya penuh dengan bunga, dan sebagainya.
Karena yakin bahwa pernyataan-pernyataan itu dari TUHAN, maka saya sudah bersiap-siap membeli tanah kuburan di Cipageran; Cimahi. Tanah itu pun sudah disemen. Saya juga membeli peti mati dan suami saya meminta agar dicat warna merah jambu. Ternyata sudah ada orang Cirebon yang membuatkan dengan tutup kaca yang indah. Bunga-bunga hiasan pun sudah ditaruh di dalam peti. Semua perlengkapan sudah berdatangan dan lengkap. Foto besar dan nyanyian untuk kebaktian penghiburan pun sudah siap. Bahkan kartu ucapan terima kasih pun sudah tercetak. Semua orang yang harus dihubungi sudah saya catat dalam satu buku baik alamat maupun nomer telepon.
Kami adalah keluarga yang bahagia, saling mengasihi. Saya kasihan melihat suami dan anak-anak yang akan saya tinggalkan dan harus sibuk mempersiapkan segalanya, makanya segala keperluan pemakaman telah saya siapkan dengan lengkap.
Seperti Abraham yang mempersiapkan kayu dan api untuk korban bakaran, demikian pula keluarga saya yang menyiapkan untuk kematian saya. Sebab iman yang terbesar adalah mengutamakan kehendak BAPA, bukan kehendak kita sendiri.
Karena mimpinya jam 08.00 - 09.00 pagi, oleh kami tafsirkan bulan Agustus tepat. Selama bulan Agustus dan September tahun 1989 rumah kami ramai, setiap hari banyak yang berdatangan baik dari Bandung maupun dari luar kota. Sebagian dari mereka hanya ingin mengetahui kelanjutannya tetapi ada juga yang ikut tegang dan berdoa mencari kehendak TUHAN. Saya sendiri mengetahui bahwa apa yang TUHAN perbuat adalah yang terbaik untuk saya dan keluarga. Saya tidak mengetahui apakah waktunya hari ini, besok atau sesaat lagi.
Yang terpenting, saya sudah meminta ampun atas segala dosa, menyucikan diri, hidup menyukakan hati TUHAN, menyerah total dan bersiap dipanggil pulang oleh TUHAN. Pada akhirnya saya bermimpi lagi. Sepertinya saya sudah siap pergi ke luar negeri dan pintunya sempit. Orang-orang melewati pintu satu persatu. Di atas sebuah meja ada map-map yang berisi surat-surat. Ada yang tebal dan ada yang tipis. Tiap orang harus melalui pintu itu berurutan dan mengambil map masing-masing. Di atas map itu ditulis nama masing-masing. Saya masuk dan mengambil map saya, ternyata mapnya tidak ada dan sudah dirobek, jatuh di bawah meja. Surat-suratnya juga hilang. Saya kaget dan bingung siapa yang mengambil surat-surat saya. Saya tidak jadi berangkat. Dengan jelas saya mendengar suara yang berkata: "Kau lulus, tidak jadi berangkat, ditunda."
Saya keluar lagi dari ruang tersebut dan kemudian saya terbangun. Saat itu juga TUHAN sudah bicara dengan suami saya dan menyatakan bahwa kami lulus dan saya ditambah umur, sampai sekarang saya masih hidup.
Dibawa beberapa kali ke surga untuk melihat rumahku
TUHAN memberkati saya dengan menunjukkan rumah saya di sorga sebanyak tiga kali. Yang pertama kali tahun 1989, waktu itu saya melihat-lihat kebun yang luas dan indah juga rumah mungil yang indah. Saya baru masuk dari pintu dapur lalu bangun. Yang kedua kalinya. tahun 1994, lima tahun kemudian saya masuk di dalam rumah, ada meja kursi tamu (sofa). Juga ada lampu kristal yang indah sekali sebagai dekorasi di ruang tamu. Dan penglihatan yang terakhir pada tahun 1999, lima tahun kemudian lagi, saya dibawa masuk ke ruang makan. Ada meja bulat susun yang atasnya dapat diputar. Rangka meja dan kursinya dari emas putih dan mejanya dari kaca. Di atas meja panjang (yang ada di belakang meja makan) di tepi tembok dinding terdapat tempat untuk toples-toples kue-kue dari kristal terukir bunga mawar dan pegangan penutupriya juga terbuat dari emas putih. Betapa indahnya semua itu.
Yang belum saya masuki atau saya lihat adalah ruang (kamar) tidur. Saya sedang menantikan TUHAN menunjukkan itu pada saya.
Saudaraku jangan segan-segan berbuat baik atau mengerjakan pekerjaan TUHAN yang ditugaskan kepadamu, sebab TUHAN memperhitungkan apa yang kita buat, sebab tiap kali engkau menyelesaikan tugasmu, kamu dapat upah. Untuk memperindah rumah dan dekorasi rumahmu di sorga. Dalam segala hal jerih payah kita tidak akan pernah sia-sia.
"Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah NYA ada bersama-sama DIA dan mereka yang diperoleh NYA berjalan di hadapan NYA. Orang akan menyebutkan mereka "bangsa kudus," "orangorang tebusan TUHAN," dan engkau akan disebutkan "yang dicari," "kota yang tidak ditinggalkan." (Yesaya 62:11-12)
...
http://joshuaivanministries.blogspot.co.id/2016/01/kesaksian-ibu-oey-kiat-nio.html
https://kesaksian-life.blogspot.co.id/2013/05/kesaksian-ibu-oei-kiat-nio-tiga-kali.html
http://mannadelivery.blogspot.co.id/p/he-is-coming-soon-hengky-kusworo-minggu.html?m=1
http://star777diary.blogspot.co.id/2016/12/kesaksian-ibu-oey-kiat-nio-istri-pdt.html?m=1
Saya sudah membeli peti mati dan suami saya meminta agar dicat warna jambu. Peti tersebut sudah ada orang Cirebon yang membuat dengan tutup kaca yang indah. Bunga-bunga hiasan sudah ditaruh didalam peti. Semua perlengkapan sudah berdatangan dan lengkap. Foto besar dan nyanyian untuk kebaktian penghiburan pun sudah siap. Bahkan kartu ucapan terima kasih pun sudah tercetak. Semua orang yang harus dihubungi sudah saya catat baik alamat maupun nomor telepon.
Dari cerita yang saudara baca, maka kita akan memiliki gambaran bagaimana seorang ibu Oei Kiat Nio sangat siap untuk dibawa pulang ke surga. Dari buku kumpulan kesaksian perjalanan ke sorga maka saya ingin menulis kisah yang ajaib yang dialami oleh Istri Ev. Drg. Yusak Tjipto Purnomo yang telah mendampingi suaminya sampai sekarang telah menjadi oma.
Mendapat Mimpi
Kisah ini dimulai ketika waktu saya sedang di uji TUHAN, tepatnya waktu saya mau dipanggil pulang oleh TUHAN ke surga. Pergumulan ini berawal ketika pada tanggal 7 januari 1989, anakku Iin lewat suratnya mengabarkan bahwa dia sudah tiga kali berturut-turut bermimpi bahwa saya akan dipanggil pulang oleh TUHAN.
Secara berurutan dalam mimpi itu anakku Iin melihat saya sakit parah, kemudian saya sudah mati dan suami saya mengatakan bahwa saya segera berangkat ke surga. Kemudian anak saya terus menceritakan kepada saya, dia terus berdoa dan bergumul apakah mimpi itu benar-benar pernyataan dari TUHAN atau bukan. Setelah mendapat penyataan-penyataan itu, dia segera memberitahukan kami, agar cepat-cepat memberikan kabar dan bila perlu melalui interlokal agar lebih cepat, sebab dia penasaran sekali.
Namun sebelum itu anakku Iin minta kepada TUHAN, bila memang sudah waktunya saya di panggil pulang TUHAN, maka Iin akan pulang ke Bandung (sebab lin sekolah di DeIf Belanda) dan ia ingin bertemu dahulu untuk bersenang-senang terlebih dahulu dengan saya. Kami sekeluarga berdoa dan bergumul baik secara bersama-sama, perorangan dan masing-masing meminta tanda sendiri-sendiri pada TUHAN.
Minta petunjuk TUHAN
Saya sendiri berdoa, "TUHAN, kalau ini memang pernyataan MU, tolong tunjukkan rumah saya di sorga." Dan malam itu saya bermimpi melihat sebuah rumah yang kosong belum berpenghuni, tidak begitu besar tetapi memiliki pekarangan luas sekali dengan banyak tanaman bunga-bunga. Namun bunga-bunga itu masih pada kuncup. Juga terdapat pepohonan buah-buahan. Tempat duduk di taman itu terbuat dari batu marmer hitam mengkilap, jalannya juga dari marmer. Saya menyangka itu rumah orang kaya di sorga.
Kebun rumah itu begitu luas teratur bahkan bersih dan sangat indah. Misalnya ada sebuah pohon mangga yang di bawahnya dikitari tanaman bunga aneka warna. Demikian tanaman lain berderet rapi menurut jenisnya dan dalam keadaan segar tidak ada daun yang kering. Memang saya mengidam-idamkan memiliki kebun besar seperti itu. Saya waktu mimpi itu tidak menyadari bahwa kelak kebun itu adalah rumah saya.
Ketika saya ingin melihat keadaan rumah itu dari dekat, ternyata ada tetangga yang memakai baju jubah putih melambaikan tangan dan memberikan senyuman ramah sekali. Saya masuk ke rumah itu dari pintu dapur dan perabotannya belum begitu penuh, agak kosong, setelah itu saya terbangun dari mimpi saya.
Karena masing-masing sudah mendapatkan pernyataan sendiri-sendiri maka saya merayakan hari ulang tahun saya sekaligus perpisahan pada tanggal 18 Februari 1989. lin kami undang untuk pulang, saudara-saudara kandung dan saudara-saudara seiman kami undang juga. Pak Yusak berkhotbah sendiri dan ia menguraikan segala pernyataan-pernyataan dan pergumulan keluarga kami.
Ia membawakan Firman dari Kejadian 22 mengenai kepercayaan Abraham diuji oleh TUHAN. Kami sekeluarga menyanyi sambil diiringi anak-anak sendiri.
Saya mulai sakit
Pada tanggal 20 Maret - 18 April 1989 kami diundang untuk melayani di Sydney Australia. Pak Yusak melayani di RC Keluarga Bahagia sedang saya melayani kaum ibu dan Daniel Alexander melayani kaum muda. Pada hari terakhir tinggal kesaksian, saya sudah tidak kuat lagi. Pagi-pagi jam 06.00 saya minta dipulangkan ke rumah adik. Kepala saya terasa pusing sekali seperti banyak jarum yang menusuk. Keadaan udara di daerah RC di pegunungan sangat dingin karena kebetulan sudah musim dingin, maka di rumah dipasang mesin penghangat. Waktu itu pembuluh darah saya sudah mulai pecah.
Pada seluruh badan tiba-tiba muncul bintik-bintik merah seperti demam berdarah. Mata saya buram seperti tertutup selaput. Menurut suami saya, mata saya merah tertutup darah. Suami jadi sibuk menggantikan pakaian saya, sebab peluh telah berubah jadi darah. Baru diganti, setelah seperempat jam sudah basah dengan darah lagi, sehingga harus diganti lagi. Saya jadi teringat akan sejarah TUHAN YESUS di taman Getsemani, "Lalu pergilah YESUS ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun. Murid-murid NYA juga mengikuti DIA. Setelah tiba di tempat itu IA berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan." Kemudian IA menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu IA berlutut dan berdoa, kata NYA: "Ya BAPA Ku, jikalau ENGKAU mau, ambillah cawan ini dari pada KU; tetapi bukanlah kehendak KU, melainkan kehendak MU lah yang terjadi.
" Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada NYA untuk memberi kekuatan kepada NYA. IA sangat ketakutan dan makin sungguh-sungguh berdoa. Peluh NYA menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Lalu IA bangkit dari doa NYA dan kembali kepada murid-murid NYA, tetapi IA mendapati mereka sedang tidur. Kata NYA kepada mereka: "Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan." (Lukas 22:39-46)
Di Getsemani TUHAN YESUS berdoa, bergumul, membayangkan penderitaan yang akan ditanggung NYA, via Dolorosa - sampai YESUS mati di kayu salib. Untuk menebus dosa saya dan saudara juga dosa seluruh isi dunia. Betapa beratnya, betapa sakitnya, sampai YESUS sangat ketakutan dan pembuluh-pembuluh rambut NYA pecah, maka peluh NYA bercampur dengan darah - yang bertetesan ke tanah.
Memang darah benar-benar keluar. Itu adalah darah betul, seperti sewaktu saya sakit di Sydney, pembuluh rambut darah saya pecah, seluruh tubuh seperti ditusuk jarum. Rasanya pedih, perih dan kemudian mengeluarkan darah. Rasanya sakit sekali, tetapi saya yakin apa yang dirasakan YESUS jauh lebih berat, sebab saya hanya tiduran dan masih dikelilingi orang-orang yang mengasihi saya.
Menurut dokter penyakit ini jarang didapat. Di antara sepuluh ribu orang baru satu yang pernah terserang penyakit seperti itu. Namanya pengeroposan di pembuluh darah. Tidak ada obatnya. Untuk memperpanjang hidup harus dengan transfusi darah terus. Tidak boleh marah, tidak boleh olah raga, jadi harus istirahat total. Mencegah peredaran darah jangan terlampau cepat, kencang jalannya sehingga dapat menembus dinding pembuluh darah.
Pada saat itu suami saya sempat bertanya pada Garuda Indonesia berapa ongkosnya apabila membawa jenasah ke Indonesia. Mereka menjawab AUSD $ 4,000, tapi prosedurnya sangat sulit karena harus ada visum dari dokter, polisi dan Kedutaan Indonesia dan sebagainya.
Orang yang melihat saya sudah tidak tahan, suami, adik, saudara dan saudari seiman, sedangkan TUHAN YESUS harus menanggung sendiri, ditinggalkan oleh ibu, bapak, saudara dan murid-murid NYA. Selama tiga hari, antara sadar dan tidak sadar saya sepertinya berbicara sebentar kepada suami saya yang dengan penuh kasih menunggui dan mendoakan terus. Saya mendengarkan puji-pujian, kemudian saya merasakan seperti sedang diajak jalan-jalan ke dunia maut.
Diperlihatkan Neraka
Saya merasa kasihan sekali dengan mereka yang berada di alam maut (Hades) itu. Saya melihat laut, airnya deras sekali, di dalamnya banyak manusia, tua dan muda, perempuan dan laki-laki meminta tolong. Saya ingin agar saya dapat meraih mereka, ingin saya tolong. Tetapi di pinggirnya ada seorang wanita cantik, bergaun panjang, merentangkan tangannya, untuk menghalang-halangi saya, matanya begitu tajam dan begitu marahnya melihat saya.
Kemudian saya melihat kuil-kuil seperti di Bali. Para, imamnya memakai jubah putih. Saya berniat menolong manusia-manusia yang diikat dan akan dipersembahkan tetapi saya tidak bisa. Kemudian saya melihat sebuah pohon besar yang tua di tengah jalan, saya tengking dalam nama Yesus agar minggir dari hadapan saya. Pohon itu terbelah menjadi dua dan dari dalamnya keluar seorang tua, bungkuk, jenggotnya sampai di tanah. Masih banyak lagi yang saya lihat namun saya tidak bisa menceritakan satu persatu. Karena saya merasa itu mengerikan, menakutkan, dan kasihan.
Setelah saya lelah, saya berkata kepada TUHAN "TUHAN saya lelah melihat yang seperti itu, saya sekarang ingin melihat yang indah."
Diperlihatkan Surga
Tak lama kemudian pemandangan menjadi berubah. Terlihat taman yang memiliki hamparan rumput hijau dan di tengah-tengahnya ada sebuah bangku putih yang terbalut bulu putih lembut sekali. Bulunya melambailambai, seolah-olah mengundang saya untuk duduk di atasnya. Saya duduk di atasnya dan sangat menyenangkan duduk di situ. Ketika itu saya melihat anak-anak memakai baju putih sedang menari-nari seolah-olah terbang. Saya meniru gerakan anak itu. Ternyata tambah lama tubuh saya terasa semakin ringan dan saya dapat terbang turun naik. Saya merasakan kedamaian dan ketenangan di dalam hati saya. Suasananya seperti siang tetapi tidak panas.
Saya baru bertanya di dalam hati, di mana ruang untuk memuji TUHAN. Tiba-tiba saya sudah berpindah dari tempat itu. Saya masuk ke ruang yang luas sekali di depan sana yang jauh jaraknya. Saya melihat TUHAN duduk di tahta NYA dengan penuh kemuliaan bercahaya sekali sehingga saya tidak dapat melihat wajah NYA. Di kanan berdiri enam orang, di kiri juga enam orang memakai jubah putih panjang. Mereka adalah para Rasul. Kemudian orang yang menyembah Dia berlutut kemudian tegak berdiri dan menyembah lagi sambil berkata: "suci...suci...suci..." kemudian di belakangnya lagi, ada satu kelompok lagi yang berdiri menyanyi dan memakai jubah putih. Mereka menyuarakan sopran I. Kemudian ada satu batas lagi yaitu satu rombongan lagi dan saya masuk dibaris ke 2 no. 4 dari sisi kanan, yaitu barisan sopran II.
Apabila kita masuk ke ruangan itu, maka kita secara otomatis sudah langsung tahu di mana tempatnya. Barisan itu berlapis-lapis sampai ke belakang. Bajunya semua sama, jubah putih panjang, memakai tali di pinggang, leper yang berbentuk bulat, tetapi putihnya tidak sama. Baris yang dekat dengan TUHAN YESUS, lebih putih dan bercahaya atau bersinar, lebih ke belakang lebih suram, bahkan ada yang broken white.
Ada juga yang belum boleh masuk, mereka sedang di luar halaman dan sedang diajari cara memuji (cara menyembah TUHAN).
Sembuh dari sakit dan kembali ke indonesia
Saya sadar kembali dan masih dikelilingi suami, adik-adik dan saudara-saudara seiman. Kami berdoa meminta agar pelayanan selama di Australia dapat diselesaikan dengan baik. Karena suami saya mendahulukan TUHAN lebih dari saya, justru TUHAN menyembuhkan saya. Berangsur-angsur saya sembuh total sampai sekarang dan dapat kembali ke Indonesia.
Kemudian kami kembali ke Indonesia. Sesampainya di Indonesia kami memperoleh pernyataan-pernyataan lagi. Saya bermimpi ada sebuah pesta pernikahan, saya yang menjadi pengantinnya. Saya harus siap jam 08.00 pagi. Saya berkata persiapan saya kurang dan tak mungkin selesai, mengapa harus pagi-pagi benar. Saya minta diundur setengah jam. Saya diperbolehkan, tetapi tidak boleh melewati jam 09.00 karena waktunya sudah menjadi giliran orang lain.
Diberi tahu TUHAN bahwa saya mau dijemput TUHAN pulang ke surga
Kami sekeluarga bergumul dan berdoa, demikian juga saudara-saudara seiman baik yang dari Bandung maupun dari luar Bandung. Pernyataan-pernyataan pun berdatangan kembali, ada yang melihat saya dengan gaun pengantin yang indah berwarna putih berkilauan kebirubiruan. Ada yang melihat saya dijemput kereta, keretanya penuh dengan bunga, dan sebagainya.
Karena yakin bahwa pernyataan-pernyataan itu dari TUHAN, maka saya sudah bersiap-siap membeli tanah kuburan di Cipageran; Cimahi. Tanah itu pun sudah disemen. Saya juga membeli peti mati dan suami saya meminta agar dicat warna merah jambu. Ternyata sudah ada orang Cirebon yang membuatkan dengan tutup kaca yang indah. Bunga-bunga hiasan pun sudah ditaruh di dalam peti. Semua perlengkapan sudah berdatangan dan lengkap. Foto besar dan nyanyian untuk kebaktian penghiburan pun sudah siap. Bahkan kartu ucapan terima kasih pun sudah tercetak. Semua orang yang harus dihubungi sudah saya catat dalam satu buku baik alamat maupun nomer telepon.
Kami adalah keluarga yang bahagia, saling mengasihi. Saya kasihan melihat suami dan anak-anak yang akan saya tinggalkan dan harus sibuk mempersiapkan segalanya, makanya segala keperluan pemakaman telah saya siapkan dengan lengkap.
Seperti Abraham yang mempersiapkan kayu dan api untuk korban bakaran, demikian pula keluarga saya yang menyiapkan untuk kematian saya. Sebab iman yang terbesar adalah mengutamakan kehendak BAPA, bukan kehendak kita sendiri.
Karena mimpinya jam 08.00 - 09.00 pagi, oleh kami tafsirkan bulan Agustus tepat. Selama bulan Agustus dan September tahun 1989 rumah kami ramai, setiap hari banyak yang berdatangan baik dari Bandung maupun dari luar kota. Sebagian dari mereka hanya ingin mengetahui kelanjutannya tetapi ada juga yang ikut tegang dan berdoa mencari kehendak TUHAN. Saya sendiri mengetahui bahwa apa yang TUHAN perbuat adalah yang terbaik untuk saya dan keluarga. Saya tidak mengetahui apakah waktunya hari ini, besok atau sesaat lagi.
Yang terpenting, saya sudah meminta ampun atas segala dosa, menyucikan diri, hidup menyukakan hati TUHAN, menyerah total dan bersiap dipanggil pulang oleh TUHAN. Pada akhirnya saya bermimpi lagi. Sepertinya saya sudah siap pergi ke luar negeri dan pintunya sempit. Orang-orang melewati pintu satu persatu. Di atas sebuah meja ada map-map yang berisi surat-surat. Ada yang tebal dan ada yang tipis. Tiap orang harus melalui pintu itu berurutan dan mengambil map masing-masing. Di atas map itu ditulis nama masing-masing. Saya masuk dan mengambil map saya, ternyata mapnya tidak ada dan sudah dirobek, jatuh di bawah meja. Surat-suratnya juga hilang. Saya kaget dan bingung siapa yang mengambil surat-surat saya. Saya tidak jadi berangkat. Dengan jelas saya mendengar suara yang berkata: "Kau lulus, tidak jadi berangkat, ditunda."
Saya keluar lagi dari ruang tersebut dan kemudian saya terbangun. Saat itu juga TUHAN sudah bicara dengan suami saya dan menyatakan bahwa kami lulus dan saya ditambah umur, sampai sekarang saya masih hidup.
Dibawa beberapa kali ke surga untuk melihat rumahku
TUHAN memberkati saya dengan menunjukkan rumah saya di sorga sebanyak tiga kali. Yang pertama kali tahun 1989, waktu itu saya melihat-lihat kebun yang luas dan indah juga rumah mungil yang indah. Saya baru masuk dari pintu dapur lalu bangun. Yang kedua kalinya. tahun 1994, lima tahun kemudian saya masuk di dalam rumah, ada meja kursi tamu (sofa). Juga ada lampu kristal yang indah sekali sebagai dekorasi di ruang tamu. Dan penglihatan yang terakhir pada tahun 1999, lima tahun kemudian lagi, saya dibawa masuk ke ruang makan. Ada meja bulat susun yang atasnya dapat diputar. Rangka meja dan kursinya dari emas putih dan mejanya dari kaca. Di atas meja panjang (yang ada di belakang meja makan) di tepi tembok dinding terdapat tempat untuk toples-toples kue-kue dari kristal terukir bunga mawar dan pegangan penutupriya juga terbuat dari emas putih. Betapa indahnya semua itu.
Yang belum saya masuki atau saya lihat adalah ruang (kamar) tidur. Saya sedang menantikan TUHAN menunjukkan itu pada saya.
Saudaraku jangan segan-segan berbuat baik atau mengerjakan pekerjaan TUHAN yang ditugaskan kepadamu, sebab TUHAN memperhitungkan apa yang kita buat, sebab tiap kali engkau menyelesaikan tugasmu, kamu dapat upah. Untuk memperindah rumah dan dekorasi rumahmu di sorga. Dalam segala hal jerih payah kita tidak akan pernah sia-sia.
"Sebab inilah yang telah diperdengarkan TUHAN sampai ke ujung bumi! Katakanlah kepada puteri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang; sesungguhnya, mereka yang menjadi upah jerih payah NYA ada bersama-sama DIA dan mereka yang diperoleh NYA berjalan di hadapan NYA. Orang akan menyebutkan mereka "bangsa kudus," "orangorang tebusan TUHAN," dan engkau akan disebutkan "yang dicari," "kota yang tidak ditinggalkan." (Yesaya 62:11-12)
...
http://joshuaivanministries.blogspot.co.id/2016/01/kesaksian-ibu-oey-kiat-nio.html
https://kesaksian-life.blogspot.co.id/2013/05/kesaksian-ibu-oei-kiat-nio-tiga-kali.html
http://mannadelivery.blogspot.co.id/p/he-is-coming-soon-hengky-kusworo-minggu.html?m=1
http://star777diary.blogspot.co.id/2016/12/kesaksian-ibu-oey-kiat-nio-istri-pdt.html?m=1
Pdt Robert Lee GBI Api Roh Kudus Jakarta Indonesia
18 Desember 2016 Minggu Jam 7 Pagi dan Jam 10 Pagi Ibadah Gereja GBI Api Roh Kudus di jl. Roa Malaka Selatan no.27 Jakarta Indonesia datang Pembicara dari Gereja GISI Palembang Pdt Robert Lee dikaruniakan banyak Mujizat dari TUHAN YESUS KASIH permata emas berlian dari Surga !!! Terbuka untuk Umum !!! Ajak Keluarga2 Teman2 Orang2 datang !!!
https://www.google.co.id/maps/place/Api+Roh+Kudus
https://goo.gl/photos/VFt3Boyrs5kdaQwu9
http://star777diary.blogspot.com/2016/12/pdt-robert-lee-gbi-api-roh-kudus.html
https://www.google.co.id/maps/place/Api+Roh+Kudus
https://goo.gl/photos/VFt3Boyrs5kdaQwu9
http://star777diary.blogspot.com/2016/12/pdt-robert-lee-gbi-api-roh-kudus.html
Natal Menara Doa GBI Jakarta Indonesia
21 desember 2016
* jam 17 Natal Menara Doa GBI Konser Doa Nasional di Graha Bethel lt.3 jl. A. Yani kav.65 Cempaka Putih Timur ( sebelah dwima plaza ) Jakarta Indonesia
http://star777diary.blogspot.com/2016/12/natal-menara-doa-gbi-jakarta-indonesia.html
* jam 17 Natal Menara Doa GBI Konser Doa Nasional di Graha Bethel lt.3 jl. A. Yani kav.65 Cempaka Putih Timur ( sebelah dwima plaza ) Jakarta Indonesia
http://star777diary.blogspot.com/2016/12/natal-menara-doa-gbi-jakarta-indonesia.html
Natal Gereja Duta Injil Jakarta
16 desember 2016
* jam 18 Natal Gereja Duta Injil ke Grand Ballroom Ritz Carlton Pacific Place 4th floor jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Senayan Jakarta Indonesia
https://goo.gl/photos/FmRoAk9QrXu6emZF6
http://star777diary.blogspot.co.id/2016/12/natal-gereja-duta-injil-jakarta.html?m=1
* jam 18 Natal Gereja Duta Injil ke Grand Ballroom Ritz Carlton Pacific Place 4th floor jl. Jend Sudirman Kav. 52-53 Senayan Jakarta Indonesia
https://goo.gl/photos/FmRoAk9QrXu6emZF6
http://star777diary.blogspot.co.id/2016/12/natal-gereja-duta-injil-jakarta.html?m=1
Natal GBI Pembaruan Jakarta
16 desember 2016
* jam 17 Natal GBI Pembaruan di UOB Plaza , Gedung CHUBB Square Podium Thamrin Nine , Basement 1 Unit B , jl. Thamrin No.10
Jakarta
http://www.churchomania.com/church/707404939364190/Gereja%20Bethel%20Pembaruan
http://star777diary.blogspot.com/2016/12/natal-gbi-pembaruan-jakarta.html
* jam 17 Natal GBI Pembaruan di UOB Plaza , Gedung CHUBB Square Podium Thamrin Nine , Basement 1 Unit B , jl. Thamrin No.10
Jakarta
http://www.churchomania.com/church/707404939364190/Gereja%20Bethel%20Pembaruan
http://star777diary.blogspot.com/2016/12/natal-gbi-pembaruan-jakarta.html
Natal D'Light Cafe jl. Mandala Raya Tomang Jakarta Indonesia
16 desember 2016
* jam 12 Natal D'Light Cafe jl. Mandala Raya 20 ABCDE Tomang Jakarta Indonesia
https://goo.gl/photos/o2sPbRPXDE7TXhhb9
https://www.google.co.id/maps/place/House+Of+DLIGHT
http://house-of-dlight.com/contact-us/
http://star777diary.blogspot.com/2016/12/natal-dlight-cafe-jl-mandala-raya.html
* jam 12 Natal D'Light Cafe jl. Mandala Raya 20 ABCDE Tomang Jakarta Indonesia
https://goo.gl/photos/o2sPbRPXDE7TXhhb9
https://www.google.co.id/maps/place/House+Of+DLIGHT
http://house-of-dlight.com/contact-us/
http://star777diary.blogspot.com/2016/12/natal-dlight-cafe-jl-mandala-raya.html
Subscribe to:
Posts (Atom)